RSS

Arsip Kategori: About Myself

Asa Bucat bisul

Gila yah judulnya kayak penyakitan, tapi tenang aja aku ga akan bahas soal penyakit bisul disini. “Asa Bucat bisul” artinya seperti pecah bisul adalah sebuah ungkapan dalam bahasa sunda yang maksudnya merasa lega setelah mengalami berbagai kesulitan yg sangat. Seperti itulah perasaanku sekarang setelah lulus. What?? Lulus??…

Yups beneran lulus. Sebelumnya aku pernah curhat di blog ini soal tugas akhirku yg gagal. Aku nyerah waktu mau sidang tugas akhir dan penyesalannya tuh berkepanjangan. Waktu temen-temenku sidang, aku istirahat dikampung karena sakit. Ketika mereka sudah bebas dan hanya nunggu wisuda, aku nunggu semester berikutnya buat daftar TA LAGI. Tapi sekarang aku sudah selesai TA dan bisa wisuda bareng temen2 16. That was amazing! Meskipun feelnya beda karena ada moment yg tertinggal.

Sebulan setelah teman2ku sidang aku dapat info bahwa ada crash progress buat TA. Crash progres itu seperti semester pendek. Jadwalnya ada saat libur semester ganjil dan lebih singkat. Rektor meminta kepada semua fakultas agar mempercepat kelulusan angkatan2 lama yg belum lulus. Sehingga diadakanlah crash progress ini. Bahasa kasarnya para angkatan tua tuh diusir biar cepet lulus :D. Aturannya yaitu semua yg udah memenuhi syarat buat Tugas akhir atau skripsi bisa ikut program ini. Dengan waktu singkat yang kurang lebih hanya 3 bulan kami harus menjalani Tugas Akhir dengan kualitas dan produk yang sama seperti Tugas Akhir biasa. Kategori desainnya bikin asrama mahasiswa. Temen temenku bilang kalau asrama itu terlalu mudah buat Tugas Akhir, tentunya dibandingkan desain rumah sakit. Tapi bagi kita yang menjalani bebannya sama saja karena dikejar waktu yang harus cepat.

Begitulah… dan sekarang aku punya gelar strata 1 ST (Sarjana Teknik). Sebuah perjuangan yang sangat lama kualami. Tertatih dan terseok menjalani masa masa kuliah selama 6 tahun. Akhirnya badai telah berlalu.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 14 April 2015 inci About Myself

 

Cerita lama yang terus terulang

Sejak aku masuk kuliah 6 tahun yang lalu aku selalu merasa tidak mampu di jurusan ini. Ya bener 6 tahun aku kuliah belum lulus lulus, jangan sok kaget deh hehehe.. kalo orang lain mah udah dapet gelar S2 kali kuliah 6 tahun.2008-2014. Semester 1 dan 2 jalan semester 3 berhenti. Semester 4 jalan. Lalu ngulang lagi. Dalam blog ini pun “cerita arsitekku.wordpress.com” cerita yang keluar hanya tentang ketidakmampuanku dalam mengatur waktu.

Lalu cerita sedikit berubah saat aku satu kelas dengan angkatan 16. Ga ada cerita aku ngulang semester atau mundur karena kekuatan mereka membawaku serta hingga aku sampai pada skripsi dan tugas akhir. Teman teman 16 tinggal tugas akhir sedang aku skripsi dan tugas akhir. Sengaja aku ngambil dua mata kuliah agar bisa lulus bareng dengan mereka.

Lalu saat aku dalam perancangan Arsitektur Akhir (PAA) tiba tiba ceritanya kembali seperti dulu..seperti PA 1, PA 2, PA 3 , PA 4,PA 5,PA 6. Masalah yang sama kesulitan yang sama. Aku tertinggal jauh dari teman temanku..aku belum bisa menyelesaikan target target produk tepat waktu. Dengan produk yang nihil aku tetep jalan terseok seok ngikutin perkembangan. Aku daftar sidang meski produkku belum memadai dengan keyakinan aku bisa beresin semua padahal tinggal seminggu. Tapi ketika 2 hari menuju pengumpulan produk aku ambruk. Semangat dan kekuatanku hilang hingga akhirnya kutinggalkan kesempatan itu. Kesempatan untuk lulus tahun ini. Kesempatan bareng dengan angkatan 16. Kesempatan menyelesaikan semuanya. Sampai pada hari H pengumpulan produk aku ga punya produk apa apa. Benar benar ga ada.

Kesalahan pertama karena aku ga Disiplin. Ga bisa ngatur waktu. Udah tahu dari dulu kerjaan arsitek tuh bukan cuma gambar. Banyak yang harus diselesaikan dengan kemampuanku yang minim harusnya jauh jauh hari dikerjain. Kesalahan kedua aku ga bisa jaga kesehatan baik jasmani maupun rohani. Jadi ketika sedikit saja pikiran ini cape atau stress otomatis badan ga bisa menganggungnya hingga ga bisa bekerja. Kesalahan terbesar adalah aku melepas dan berhenti tanpa memaksakan diri, terlalu idealis dan takut jika produkku banyak yang kurang. Harusnya aku bisa meski seadanya.

Kini aku menyesal telah melewatkan kesempatan itu. Karena aku bukan saja mengecewakan diri sendiri tapi juga melemahkan harapan orang lain. Aku malu sama teman teman 16 karena ga bisa bertahan. Aku malu sama ibuku karena mudah menyerah. Aku malu sama teman teman kantor termasuk pada atasanku karena belum lulus.Pengunduran diri ini pertanda aku lari dari masalah dan menambah masalah di masa depan. Aku kecewa pada diriku sendiri.

Aku berharap selanjutnya ga ada lagi cerita ini. Aku sakit, keteteran,ketinggalan,belum beres atau lainnya. Harus bisa menjadi manusia yang baru. Teman temanku hari ini sidang, harusnya aku bersama mereka. Aku yakin mereka pasti akan sukses. Sedangkan aku menunda kesuksesan itu.

😭😟😟😟😟

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 7 Juli 2014 inci About Myself

 

Karena satu yang lain jadi korban

Mata Kuliah yang paling inti dalam arsitektur adalah perancangan arsitek. Tidak jarang mata kuliah ini butuh waktu lebih banyak, bahkan dia punya sks sebanyak 6 sks, beda dengan mata kuliah lain yang hanya 2 atau 3. Tak jarang juga untuk mengerjakan mata kuliah ini mata kuliah lain jadi dikesampingkan. Misalnya waktu kuliah ini hari mingu jam 2, adakalanya mata kuliah yang minggu jam 10 atau mata kuliah yang hari sabtu terpaksa bolos karena mengerjakan perancangan untuk hari minggu itu. Begitulah yang terjadi jika tak kita tak bisa ngatur waktu dan pekerjaan kita.

Dari semester awal, kelakuanku seperti itu, sehingga kalau PA nya ga beres, mata kuliah yang lain jadi korban dan yang paling parah adalah kemaren. Kemarin di hari yang sama ujian dua mata kuliah, Teknologi Bangunan tingkat tinggi jam 10 kemudian PA jam 2. Perancanganku memang parah progres pekerjaannya, aku tidak bisa mmenuhi target. Targetnya adalah sebanyak yang aku cantumkan dalam gambar sedangkan hasilku itu hanya siteplan dan denah podium, sangat jauh dari target.IMG_0903

Yang paling parah adalah minggu pagi jam 8 aku masih ngedit-ngedit denah podium sedangkan seharusnya aku sudah siap-siap ke kampus di jam segitu. Demi nyelesain tugas PA aku masih ngedit sampai jam 10 dan baru berangkat ke kampus jam setengah 12, itu juga udah dibantuin. Tiba di kampus jam 12 pas untuk masuk ujian, hanya tersisa 60 menit dari waktu 180 menit. Jika aku menguasai materi mungkin semuanya akan baik-baik saja meski waktunya hanya sedikit, tapi aku tak mengusai materi dan tidak sempat baca-baca buku sebelumnya, hasilnya aku menggambar dengan pemahamanku sendiri. (waktu di cek di rumah totali salah) udah gambarnya sedikit, salah pula, dosen juga pasti bingung nilainya, dapet 30 juga masih uyuhan atau bisa juga kurang dari itu. Kalau gara-gara PA, tekbang ga lulus pasti sayang banget. Apalagi kalau Tekbang ga lulus trus PA juga ga lulus, akhirnya kedua-duanya korban, hanya gara-gara satu.

Kalang kabut waktu ujian kemarin memang bukan tanpa sebab, itu akibat dari aku jatuh sakit dan ga bisa ngerjain PA selama berminggu-minggu. Meski aku selalu hadir kuliah tapi progres PA ga aku kerjain, akhirnya numpuk di akhir. Sakit sepele yang berhari-hari ditambah ga bisa melawan malas ditambah ga bisa menahan rasa sakit itu menyebabkan semunya hancur. Sehat walafiat aja udah berantakan apalagi sakit. Kita liat saja apa hasilnya nanti, lulus apa tidak lulus. Apa aku selamat dapet nilai aman kali ini seperti sebelum-sebelumnya atau mesti ngulang, adalah jawaban yang bikin aku deg-degan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 21 Januari 2013 inci About Myself

 

Preview terburuk

UAS (Ujian akhir semester) Perancangan Arsitek itu cuma pengumpulan dokumen tugas besar. UAS ga ada jawab soal atau tes lainnya, kami cuma dateng, absen, tanda tangan trus ngumpulin tugas, trus pulang. Hambatan terbesarnya adalah tugas-tugas itu belum selesai pada hari H ujiannya sehingga suka datang telat melebihi jadwal karena masih mempersiapkan dokumen tugas besar yang mau dikumpulkan. Walaupun sebenarnya waktu yang disediakan itu cukup lama yaitu 1 semester, atau setidaknya 1 minggu sebelum uas itu sudah harus selesai, tetap saja masih saja tidak cukup. Kalau kami mau cari alesan itu karena kami karyawan jadi kurang waktu, tapi kurang bijak juga kalau cuma itu alesannya, buktinya masih ada orang seperti pak Datip yang selalu tepat waktu.

Seminggu sebelum UAS atau UTS, selalu ada preview. Di preview inilah  progres tugas perancangan di nilai. Semua yang sudah kami buat dipresentasikan ke dosen.Persentasi nilai terbesar biasanya dari preview ini.Apa yang dilakukan waktu preview? Tugas- tugas untuk UAS seperti konsep, denah,tampak, potongan, detail, perspektif luar dalam, maket, poster tentang desain kita, semuanya harus siap, poster dipajang di dinding dan semua bahan lain disimpan dibawahnya.Kemudian seorang demi seorang presentasi ke dosennya. Contohnya foto dibawah ini, ini preview perancangan arsitektur 3, semster lalu.

Tanggal 29 juli 2012, kami preview akhir Perancangan arsitektur 4, kali ini bikin Museum. Target yang harus diselesaikan kurang lebih sama dengan semester lalu. Dosennya juga masih sama Bu Primi. Yang beda adalah kebanyakan dari kami masih telat dalam progres desainnya, otomatis jadi keteteran pas mau preview. Masuk perancangan itu dari jam 8 sampai jam 1 siang.Jam 11 aku masih ngeprint denah sama banner, kemudian baru masuk jam 12. Teman-teman ada beberapa yang presentasi sambil yang lain baru datang satu-satu.Waktu jam 1 kurang 10, tiba-tiba bu primi berhenti dan berkata katanya waktunya tinggal sepuluh menit lagi. Sisanya yang belum presentasi dia ga mau nilai, karena sudah telat. kemudian dia pergi dengan sangat marah. Ternyata bukan cuma aku yang telat masuk melainkan hampir sekelas yang telat, hanya Datip, danu dan supriyadi yang datang lebih pagi. Bu primi murka, dan aku bingung ga tahu harus apa karena aku belum dapet giliran presentasi. Sisa yang belum diuji oleh dia tinggal 4 orang, selebihnya diuji sama bu sofia.Zuri pergi mengikuti bu primi, kemudian balik lagi beberapa lama kemudian dengan hasil, yang mau presentasi ke bu primi mesti dateng ke dia (di TU) dengan syarat produknya harus lengkap. Punyaku jauh dari lengkap, karena aku hanya punya denah sama perspektif yang ga sempurna, tapi aku tetap menghampirinya, setidaknya minta maaf.
Yang pergi menghadap hanya aku, zuri dan lika. Kami presentasi sebisanya meski bu primi sangat kecewa dari hasilnya. Otomatis preview PA 4 semester ini gagal dan tidak memuaskan.

Setelah keluar dari ruangan bu primi, aku gak kuat lagi nahan tangis, air mata terus keluar meski aku berusaha menahannya.Kenapa tiap semester selalu saja seperti ini, dari mulai perancangan 1 sampai sekarang perancangan 4, ga pernah bisa beres menyelesaikan tugasnya. Dan yang paling membuatku feeling guilty, aku ngecewain dosen, hal yang paling kutakuti adalah mengecewakan orang lain. Meski Bu primi bukan cuma marah ke aku tetap saja aku termasuk didalamnya.

Setelah semua selesai bu primi kembali ke kelas masih dengan marah. Ngasih pengumuman buat UAS kemudian pergi.Pertemuan terakhir dengan dia penuh dengan ketegangan. Biasanya abis preview itu kami salam perpisahan sama dosen. Tapi kali ini tidak.

Selesai preview PA 3 semester 4 with Bu Primi dan Bu sofia

Preview Tapak Semester 4 with Bu Andjar

Ga ada deh narsis2 kayak gitu lagi.

About Myself

Habis perancangan Arsitek 4 ada mata kuliah Teknik Bentang Lebar (TB) yang juga Preview. Mampus aku. Ga ada progres apapun. Mata kuliah ini berhubungan sama PA 4, kalo di PA4 ngerancang desainnya, di TB ngerancang strukturnya. Kalau PA nya aku belum selesai tentunya strukturnya juga masih belum, cuma kesalahan terbesar adalah aku terlalu mengesampingkan mata kuliah ini, harusnya walaupun PA nya belum selesai aku bisa bikin dulu rencana atapnya.Akhirnya Dosennya, Pak Joni bingung harus nilai berapa dan harus gimana karena aku ga punya produk yang harus dinilai. Dia bilang aku ada di batas tidak aman, karena preview ini nilainya jelek dan preview 1 aku ga ikut. Aku ga tahu preview 1 itu kapan. Ternyata pas aku pulang kampung untuk Acara Haol Almarhum bapakku. Aku terancam ga lulus jika hasil UAS dan nilai tugas besarku jelek. Cuma dua itu yang jadi harapan. Jika kedua nilai itu jelek maka aku harus ngulang mata kuliah ini semester depan. Naudzubillah. Aku ga mau ngulang lagi, ga ada waktu lagi. Sisa masa studi ku tinggal setahun setengah dan itu udah penuh dengan matkul yang belum aku ambil. Kalo TB ini ga lulus, aku bakal kena masalah besar. Aku harus berusaha lebih keras buat semua itu, harus tetap semangat dan berusaha. UAS ku harus diatas 90.

Kunci kegagalan aku menghadapi kuliah arsitek ini sudah pasti karena males dan gak disiplin. Setiap aku mau mulai ngerjain, sakitlah, ngantuklah, capeklah dan aku gak pernah bisa mengalahkan semua itu.Seminggu kemaren aku ngedrop, cuma sakit ringan kayak demam dan flu berat,tapi efeknya aku ga bisa bangun dari tidur, kerja ke kantor juga ga efektif. Waktu aku bilang ke pak joni aku sakit, itu ga bisa jadi alasan, katanya aku harus chek up takut ada penyakit lain, karena demam sama sakit kepala itu ada karena ada penyakit lain. Yah memang cuma sakit yang sepele, kemampuanku untuk melawannya yang kurang. Harusnya aku tetap terus semangat dan berjuang melawan semua sakit dan kantuk. Dan hasilnya preview TekBang juga gagal total. Walau begitu dosenku masih menghargai keberanianku yang menghadap tanpa bawa apa-apa. Setidaknya tidak kabur seperti beberapa tahun silam. Aku ga boleh ngulang kebodohaku saat aku ga bisa ngumpulin tugas besar kemudian kuputuskan untuk berhenti kuliah dan mundur. Padahal hanya tinggal selangkah lagi.

Detik ini aku harus mulai kerja keras unutk menutupi kekuranganku. Aku harus melawan semua kelemahanku. Meski hasilnya tidak begitu sempurna, tapi aku harus berusaha sampai akhir.Semangat, dunia belum berakhir hanya karena preview buruk. Tapi sumpah aku ga mau ketemu lagi hal kayak gini seumur hidup.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 30 Juli 2012 inci About Myself, me and arsitek 16

 

uAs lagi

Satu semester lagi akan kulalui.. Seperti biasa, waktu datang uas, badanku langsung drop…sedangkan kerjaannya masih banyak. Kerjaan kantor juga ga mau diajak kompromi, semakin sibuk dan padat. Sisa waktu tinggal sehari atau 2 hari lagi. Teman-teman sudah mulai bikin maket, aku malah belum bikin denah sama sekali. Dalam persen, kerjaanku masih 0,5 % di H-2. Tambah stress tambah ga kelar. 

Lalu setiap waktu aku bertanya pada diri sendiri, apa yang harus kulakukan, apa yang harus kulakukan. Selalu begitu di setiap minggunya, dan kini adalah batas waktu terakhir. Flu, sakit perut,sakit kepala, kenapa penyakit itu tiba-tiba muncul saat tubuh ini butuh tenaga yang prima. Aku tak punya waktu lagi untuk menyerah atau berhenti sejenak. Dan mungkin semua itu akan percuma karena hasilnya akan tetap begini lagi. Suka sebel sama diri sendiri akhirnya.

Hari ini ibu datang dari kampung, mungkin ga bisa bantu juga soal ngerjain tugas kuliah, tapi kehadirannya adalah kekuatan bagiku. Berjuang terus… Ga ada waktu dan alasan buat nyerah… Terus maju…

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 25 Juli 2012 inci About Myself

 

Selalu, selalu,dan selalu

Ada masanya saat aku ga bisa ngegambar sedikitpun. Cuma bengong liatin komputer, atau coret-coret yang ga jelas sebanyak puluhan lembar tapi ga bisa ngelakuin apapun. Bukan cuma satu masa,  tapi selalu,selalu dan selalu kayak gitu kalau menghadapi perancangan Arsitek. Dari awal perkuliahan semester 5 , pergerakanku semakin menurun dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Terlepas dari faktor x, y, Z, aku merasa otakku semakin tumpul dan ragaku semakin lemah. Jangan sampai grafiknya terus menurun seperti waktu sebelumnya.

Menulis seperti ini pertanda aku sudah tersudut dan kehabisan langkah. Mengeluh memang bukanlah solusi untuk menjadi selesai, kata pak Mario Teguh, Orang bodoh yang diam, tampil lebih bijak daripada orang terdidik yang banyak mengeluh. Terus mencoret dan berfikir mungkin ada hasil. Tapi, Seberapa seringnya aku mencoret garis, tak juga keluar suatu bentuk yang diharapkan. Seberapa seringnya aku melihat tak bisa membantuku menemukan yang tepat. UTS terhitung gagal bagiku meski nilainya masih dalam batas aman. Aku “uyak uyek” dari subuh dan mesti berangkat jam 7 pagi. kira-kira cuma tiga jam totalnya. Hasilnya kayak gihih…wuaaaah… kalo aku jadi dosen nya juga bakal ngasih nilai jelek.. ga jelas banget nih tuh apa… 😀

Duhaiiii…. Aku mau bikin museum tapi kenapa oh kenapa pa pa pa bentuk masanya tak kunjung pas. ^_^ Lebay deh… hehehe :))). sudahlah berkeluh kesahnya..aku mau kembali nyorat-nyoret…Aku harus bangkit agar selalu, selalu dan selalu negatif menjadi selalu, selalu dan selalu yang positif. Anybody can help me ?.

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 Juni 2012 inci About Myself

 

Jum’at = Senin, Senin = Jum’at

Aku karyawan di Konsultan Arsitek, bekerja dari hari Senin sampai Jum’at, Sabtu dan Minggu libur. Bagi kebanyakan orang, Senin adalah hari sibuk  yang males dan kadang bikin stress, makanya banyak yang bikin slogan ” I hate Monday”. Lalu semua orang berharap segera sampai di hari Jum’at. Singkatan TGIF ( Thanks God It’s Friday) pun sering kita temui di status update.Karena Jum’at berarti akhir dari weekday menuju week end.  Meski kita ketemu stress tapi masih ada hati senang karena besok libur.

Bagiku, rumus  itu terbalik. Jum’at menjadi hari yang paling menegangkan karena di hari sabtu dan minggu aku harus kuliah. Kuliah Arsitektur kelas karyawan selalu menyisakan target tugas setiap minggunya. Target-target itu harus selalu ada di tiap minggunya. Jika misalkan aku lebih disiplin(jum’at sudah selesai dengan tugasnya), mungkin sindrom jum’at tegang itu ga akan pernah ada. Tapi kenyataannya sampai saat ini, bahkan sampai akhir semester, aku selalu sibuk dan riweuh di hari jum’at untuk mengejar target-target itu.Jadi rumus itu berbeda bagiku. Saat orang lain senang ketemu jumat. Aku akan berwajah seperti spongebob ini.

Hari senin aku menjadi rileks karena telah melewati sabtu minggu yang menyibukkanku.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 1 Maret 2012 inci About Myself

 

Studio Perancangan PA (at Home 10 p.m)

Sebelum merancang, buat dulu programing. Ayo siapkan alat-alat gambar.

Beberapa menit kemudian.

 

Beberapa jam kemudian.

Akhirnya, berburu…

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 27 Desember 2011 inci About Myself

 

Feel so bad

Hari minggu biasanya aku pergi kuliah, menghabiskan waktu di kampus dari pagi sampai malam, hari ini aku tidak. Progres perancangan untuk minggu ini adalah merevisi yang kurang dari UTS ditambah dengan tampak dan potongan. Sangat penting untuk progres kuliah karena 2 minggu ke depan akan libur sehingga mungkin jadwal kuliahnya jadi lebih padat. Kebiasaan burukku terulang yaitu aku belum menyelesaikan target-target itu, dan menghindar dengan tidak masuk kuliah. Hemh…hal yang bodoh memang, hanya karena meriang dikit trus ga masuk kuliah. Padahal hari penting. Memang penyakit fisik tuh bisa diakibatkan juga karena pikiran. Sebenernya demam ringan gini masih bisa pergi jika memang bertekad pergi, tapi karena memang dasarnya dah males, penyakit itu jadi tambah parah.

Huft…tapi ada apa dengan hatiku. Gak masuk sehari serasa kehilangan momen yang paling berharga dalam hidup. Gak masuk sehari serasa ditinggal pergi sendiri di tempat yang tak berpenghuni. Gak masuk sehari serasa ketinggalan kereta yang penuh dengan kawan-kawan. Juga ada rasa takut. Takut kehilangan informasi yang penting, takut kekurangan materi kuliah, dan rasa takut lainnya. Akhirnya ada sedikit sesal, kenapa ga masuk aja meski sedikit demam, kenapa gak masuk aja meski tugas ga ada progres, kenapa ga nyicil tugas dari hari-hari sebelumnya.

Sindrom yang aneh. Seumur-umur baru kali ini merasakan bolos itu gak enak. Dan dengan lebaynya aku menangis hanya karena bolos kuliah. Mungkin aku terlalu serius dan selalu ingin sempurna. Daripada gak punya apapun mending gak masuk karena aku ingin sempurna. Lalu semuanya menjadi tidak sempurna karena kalau gak masuk berarti kehadiranku berkurang, mungkin ini yang menjadikanku feel so bad dihari ini. Harusnya saat ini aku berada diantara mereka yang haus akan ilmu-ilmu arsitektur, bersama dosen memecahkan masalah desain.. I feel so bad when i miss the moment.

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 18 Desember 2011 inci About Myself

 

Arti sebuah waktu

Semua mahasiswa jurusan arsitektur pasti mengatakan kalo mereka berjuang keras saat kuliah. Bergadang, sibuk dengan tugas, stress adalah kata yang tak asing lagi. Sepertinya anak jurusan arsitek adalah paling ribet atau riweuh kalo mau ujian. Jika jurusan yang lain cuma mempersiapkan alat tulis dan otaknya, jurusan arsitek lebih dari itu. Selain pikirannya, gambar, maket, bahan presentasi juga harus disiapkan. 2 jam waktu ujian itu hanya digunakan untuk presentasi dan pengumpulan tugas, sedang pengerjaannya adalah di studio atau rumah masing-masing hari – hari sebelum jadwal ujian.

Beginilah suasana kelas sewaktu ujian mata kuliah perancangan :

      

Satu persatu presentasi ke dosen atau ke asdos. Membahas denah, maket, konsep dan lainnya. Dosen menanggapi dan memberi saran.  Desain kita bisa dihajar habis sama dosen kalau persiapannya kurang.

Yang lain sibuk mempersiapkan bahan, menunggu giliran presentasi.

 

Tak ada kertas ujian, tak ada duduk berderet rapi, tak ada suasana senyap. Yang harus dipersiapkan adalah diri dan materi untuk dipresentasikan. Ini bergantung kepada hari hari sebelum hari H ujian.

Semua mahasiswa arsitek sama, tapi ada lebih bagi kelas karyawan. Waktu sangat berarti bagi kami yang belajar sambil cari duit. Bagi reguler mereka biasa menghabiskan hari seharian di kampus buat ngerjain tugas, dan di sambung malam hari di rumah, kalo perlu begadang. Sehari semalam untuk tugas arsitek. Bagi kami kelas karyawan siang adalah bekerja, kewajiban yang utama dan malam hari baru mengerjakan tugas. 12 jam malam hari tentunya gak bisa dihabisin semua. Perlu tidur, istirahat sejenak, atau berkumpul dengan anak , buat yang udah punya keluarga. Sisa waktu untuk mengerjakan tugas tentunya cuma beberapa jam saja.

Khususnya aku sendiri, pulang kerja itu magrib, sekitar jam 6 sore. Mandi, makan,sholat, istirahat , bisa mulai ngerjain tugas sekitar jam 8 ataw jam 9, itu kalau ga ada cucian dan kondisi kamar dah bersih. Kalau berantakan, ngerjain tugas jadi mundur jam 10 malem. Batas waktu ngerjain tugas  sampai jam 12 atau atau jam 1 malam, karena besok mesti pergi kerja. Jadi kurang lebih hanya 3 jam untuk belajar. Yang paling parah adalah tak ada progres kecuali pada H – 2. Inilah yang selalu membuatku stress dan kelimbungan, terkadang terpikir untuk menyerah hanya gara-gara ini.

Tapi mungkin hanya aku saja yang kelakuannya seperti ini. Buktinya teman-temanku ada yang bisa disiplin dalam membagi waktu. Mereka terus kreatif berkembang dan selalu tepat waktu. Merekalah orang-orang yang karyanya selalu jadi contoh untuk adik kelasnya. I hope i will be like them.Ada juga yang Menyiapkan bahan ujian untuk besok, tapi baru nanya bahan materi  malemnya.Tapi keliatannya mereka tidak  ambil pusing sama tugas-tugas, tenang saja. Kalau aku seperti mereka ini, gak kebayang stressnya seperti apa, bisa jatuh pingsan. ^_^.

Jadi apakah arti sebuah waktu bagi kami?.  Waktu adalah lebih berharga dari uang. Jatah waktu yang diberikan Allah untuk semua makhlukNya adalah sama, sehari 12 jam, 1 jam 60 menit, 1 menit 60 detik. Bagaimanakah kami bisa memaanfaatkan jatah waktu itu sebaik-baiknya agar satu sama lain tidak terganggu. Beribadah, bekerja, belajar, bersantai atau pun beraktifitas lain mesti kami lakukan dalam sebuah keseimbangan sehingga waktu yang kami pakai tidak menjadi percuma.

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada 13 Desember 2011 inci About Myself