UAS (Ujian akhir semester) Perancangan Arsitek itu cuma pengumpulan dokumen tugas besar. UAS ga ada jawab soal atau tes lainnya, kami cuma dateng, absen, tanda tangan trus ngumpulin tugas, trus pulang. Hambatan terbesarnya adalah tugas-tugas itu belum selesai pada hari H ujiannya sehingga suka datang telat melebihi jadwal karena masih mempersiapkan dokumen tugas besar yang mau dikumpulkan. Walaupun sebenarnya waktu yang disediakan itu cukup lama yaitu 1 semester, atau setidaknya 1 minggu sebelum uas itu sudah harus selesai, tetap saja masih saja tidak cukup. Kalau kami mau cari alesan itu karena kami karyawan jadi kurang waktu, tapi kurang bijak juga kalau cuma itu alesannya, buktinya masih ada orang seperti pak Datip yang selalu tepat waktu.
Seminggu sebelum UAS atau UTS, selalu ada preview. Di preview inilah progres tugas perancangan di nilai. Semua yang sudah kami buat dipresentasikan ke dosen.Persentasi nilai terbesar biasanya dari preview ini.Apa yang dilakukan waktu preview? Tugas- tugas untuk UAS seperti konsep, denah,tampak, potongan, detail, perspektif luar dalam, maket, poster tentang desain kita, semuanya harus siap, poster dipajang di dinding dan semua bahan lain disimpan dibawahnya.Kemudian seorang demi seorang presentasi ke dosennya. Contohnya foto dibawah ini, ini preview perancangan arsitektur 3, semster lalu.
Tanggal 29 juli 2012, kami preview akhir Perancangan arsitektur 4, kali ini bikin Museum. Target yang harus diselesaikan kurang lebih sama dengan semester lalu. Dosennya juga masih sama Bu Primi. Yang beda adalah kebanyakan dari kami masih telat dalam progres desainnya, otomatis jadi keteteran pas mau preview. Masuk perancangan itu dari jam 8 sampai jam 1 siang.Jam 11 aku masih ngeprint denah sama banner, kemudian baru masuk jam 12. Teman-teman ada beberapa yang presentasi sambil yang lain baru datang satu-satu.Waktu jam 1 kurang 10, tiba-tiba bu primi berhenti dan berkata katanya waktunya tinggal sepuluh menit lagi. Sisanya yang belum presentasi dia ga mau nilai, karena sudah telat. kemudian dia pergi dengan sangat marah. Ternyata bukan cuma aku yang telat masuk melainkan hampir sekelas yang telat, hanya Datip, danu dan supriyadi yang datang lebih pagi. Bu primi murka, dan aku bingung ga tahu harus apa karena aku belum dapet giliran presentasi. Sisa yang belum diuji oleh dia tinggal 4 orang, selebihnya diuji sama bu sofia.Zuri pergi mengikuti bu primi, kemudian balik lagi beberapa lama kemudian dengan hasil, yang mau presentasi ke bu primi mesti dateng ke dia (di TU) dengan syarat produknya harus lengkap. Punyaku jauh dari lengkap, karena aku hanya punya denah sama perspektif yang ga sempurna, tapi aku tetap menghampirinya, setidaknya minta maaf.
Yang pergi menghadap hanya aku, zuri dan lika. Kami presentasi sebisanya meski bu primi sangat kecewa dari hasilnya. Otomatis preview PA 4 semester ini gagal dan tidak memuaskan.
Setelah keluar dari ruangan bu primi, aku gak kuat lagi nahan tangis, air mata terus keluar meski aku berusaha menahannya.Kenapa tiap semester selalu saja seperti ini, dari mulai perancangan 1 sampai sekarang perancangan 4, ga pernah bisa beres menyelesaikan tugasnya. Dan yang paling membuatku feeling guilty, aku ngecewain dosen, hal yang paling kutakuti adalah mengecewakan orang lain. Meski Bu primi bukan cuma marah ke aku tetap saja aku termasuk didalamnya.
Setelah semua selesai bu primi kembali ke kelas masih dengan marah. Ngasih pengumuman buat UAS kemudian pergi.Pertemuan terakhir dengan dia penuh dengan ketegangan. Biasanya abis preview itu kami salam perpisahan sama dosen. Tapi kali ini tidak.
Selesai preview PA 3 semester 4 with Bu Primi dan Bu sofia
Preview Tapak Semester 4 with Bu Andjar
Ga ada deh narsis2 kayak gitu lagi.
About Myself
Habis perancangan Arsitek 4 ada mata kuliah Teknik Bentang Lebar (TB) yang juga Preview. Mampus aku. Ga ada progres apapun. Mata kuliah ini berhubungan sama PA 4, kalo di PA4 ngerancang desainnya, di TB ngerancang strukturnya. Kalau PA nya aku belum selesai tentunya strukturnya juga masih belum, cuma kesalahan terbesar adalah aku terlalu mengesampingkan mata kuliah ini, harusnya walaupun PA nya belum selesai aku bisa bikin dulu rencana atapnya.Akhirnya Dosennya, Pak Joni bingung harus nilai berapa dan harus gimana karena aku ga punya produk yang harus dinilai. Dia bilang aku ada di batas tidak aman, karena preview ini nilainya jelek dan preview 1 aku ga ikut. Aku ga tahu preview 1 itu kapan. Ternyata pas aku pulang kampung untuk Acara Haol Almarhum bapakku. Aku terancam ga lulus jika hasil UAS dan nilai tugas besarku jelek. Cuma dua itu yang jadi harapan. Jika kedua nilai itu jelek maka aku harus ngulang mata kuliah ini semester depan. Naudzubillah. Aku ga mau ngulang lagi, ga ada waktu lagi. Sisa masa studi ku tinggal setahun setengah dan itu udah penuh dengan matkul yang belum aku ambil. Kalo TB ini ga lulus, aku bakal kena masalah besar. Aku harus berusaha lebih keras buat semua itu, harus tetap semangat dan berusaha. UAS ku harus diatas 90.
Kunci kegagalan aku menghadapi kuliah arsitek ini sudah pasti karena males dan gak disiplin. Setiap aku mau mulai ngerjain, sakitlah, ngantuklah, capeklah dan aku gak pernah bisa mengalahkan semua itu.Seminggu kemaren aku ngedrop, cuma sakit ringan kayak demam dan flu berat,tapi efeknya aku ga bisa bangun dari tidur, kerja ke kantor juga ga efektif. Waktu aku bilang ke pak joni aku sakit, itu ga bisa jadi alasan, katanya aku harus chek up takut ada penyakit lain, karena demam sama sakit kepala itu ada karena ada penyakit lain. Yah memang cuma sakit yang sepele, kemampuanku untuk melawannya yang kurang. Harusnya aku tetap terus semangat dan berjuang melawan semua sakit dan kantuk. Dan hasilnya preview TekBang juga gagal total. Walau begitu dosenku masih menghargai keberanianku yang menghadap tanpa bawa apa-apa. Setidaknya tidak kabur seperti beberapa tahun silam. Aku ga boleh ngulang kebodohaku saat aku ga bisa ngumpulin tugas besar kemudian kuputuskan untuk berhenti kuliah dan mundur. Padahal hanya tinggal selangkah lagi.
Detik ini aku harus mulai kerja keras unutk menutupi kekuranganku. Aku harus melawan semua kelemahanku. Meski hasilnya tidak begitu sempurna, tapi aku harus berusaha sampai akhir.Semangat, dunia belum berakhir hanya karena preview buruk. Tapi sumpah aku ga mau ketemu lagi hal kayak gini seumur hidup.
-6.811821
107.145396